Selasa, 02 Januari 2018

Kapal Perang KRI Irian Jaya, Simbol Kejayaan Militer Indonesia

Kapal Perang KRI Irian Jaya, Simbol Kejayaan Militer Indonesia



Pada tahun 1960, Pemerintah Belanda mengirimkan kapal perang Hr. Ms. Karel Dorman di perairan Papu Barat untuk menekan  kedaulatan NKRI. Pengiriman itu mendapat kecaman dari pemerintahan Indonesia di bawah kendali Soekarno.
Menanggapi invasi pemerintahan Belanda. Soekarno kemudian berdiplomasi sangat serius dengan Perdana Menteri India Gammal Abdul Nasser. Soekarno, dan Gammal kemudian sepakat mengutuk invasi pemerintahan Belanda ke perairan Indonesia karena menyalahi Konferensi Asia Afrika tahun 1960.

Karena bertentangan dengan konferensi 1960, Soekarno kemudian mengirimkan diplomat nya ke Amerika Serikat untuk meminta senjata berupa kapal perang. Pemerintah Amerika Serikat tidak menanggapi agen dari Indonesia itu. Pemerintahan Amerika Serikat menganggap bahwa permintaan dari agen Indonesia akan mengancam stabilitas negara-negara Nato di bawah kepemimpinannya.
Para agen Indonesia tidak menyerah begitu saja. Agen dari Indonesia kemudian mencoba peruntukan membeli senjata kapal perang ke negara Uni Soviet. Tak disangka-sangka permintaan agen dari Indonesia di terima oleh Presiden Nikita Gorbachev.

Indonesia kemudian mendapatkan kapal perang terbesar di semua daratan Asia, dan belahan bumi selatan. Kapal perang itu bernama Ordzhonikidze. Ukuran kapal perang Ordzhonikidze memiliki bentang kapal sepanjang 210 meter, serta lebar 22 meter. Sementara bobot kapal ini sangat berat. Beratnya setara dengan 800 gajah. Atau seberat 13.600 ton.
Presiden Nikita Gorbachef meminta para teknisi kapal memodifikasi kapal tersebut supaya bisa beroperasi dengan normal di perairan tropis. Setelah melalu proses modifikasi jadilah kapal ini bernama kapal perang KRI Irian. Kapal perang KRI Irian mulai berada di perairan Surabaya pada Agustus 1960.

Oleh pasukan Angkatan Laut Indonesia. Kapal perang KRI Irian yang memiliki alutsista berupa 10 buah hulu ledak tabung  torpedo. Dan senjata 12 kanon ganda model 6 twin, berkaliber 10 cm. Kemudian membuat kapal perang Ordzhonikidze asal Belanda menjadi ketar-ketir. Belanda mengurungkan niat untuk menyerang kapal KRI Irian karena spesifikasi yang kalah sangat jauh dari kapal perang miliknya.

Walaupun tidak terjadi kontak senjata secara langsung. Angkatan perang Belanda memilih mundur, dan tak jadi menguasai perairan Papua. Invasi, dan pengakuan sepihak atas Papua Barat berhasil dibebaskan oleh hadirnya kapal perang KRI Irian.
Senja Kala Kapal Perang KRI Irian.
Setelah berhasil merebut Irian Barat ke pangkuan Indonesia. Kapal KRI Irian tak bernasib baik. Kapal ini malah dialih fungsikan untuk memenjarakan pendukung Soekarno saat huru-hara G30SPKI. Di bawah rezim Soeharto kapal KRI Irian hilang entah ke mana. Kapal perang KRI Irian tidak diketahui rimbanya.

Menurut banyak spekulasi yang beredar dari beberapa koran, serta majalah militer. Hilangnya kapal KRI Irian disebut-sebut karena telah dijual ke Taiwan. Dikarenakan Soeharto membutuhkan dana besar untuk mengurangi devisit anggaran di awal pemerintahannya. Sedangkan versi cerita lainya, hilangnya kapal perang KRI Irian disadap sendiri oleh pihak Uni Soviet. KRI Irian sengaja diambil kembali oleh Uni Soviet karena takut kapal perang paling canggih dimasanya itu dijual Soeharto ke negara-negara barat.

Karena Uni Soviet tak ingin teknologi kapal perangnya jatuh ke tangan barat. Uni Soviet kemudian membawa kapal KRI Irian jaya ke Uni Soviet kembali. Pengembalian ini sekaligus supaya utang Pemerintah Indonesia atas pengadaan kapal perang KRI Irian bisa dicicil. Menurut kabar yang beredar, kapal KRI Irian saat ini berada di galangan kapal Vladivostok. Namun, sayang belum ada temuan buktinya.



Artikel Terkait

Peraturan Dalam Berkomentar
1. Jangan Menggunakan Link Aktif, Jika Menggunakan Maka Akan Otomatis Terhapus
2. Bertanya Dengan Sopan
3. No Spam!
Jika Mau Promosi, Silahkan Namun Sewajarnya Saja!
EmoticonEmoticon