Asal Mula Google
Belum ada yang sadar bahwa mesin pencari (search engine) itu adalah hal penting. padahal di internet ada begitu banyak konten dan jumlahnya terus bertambah dari waktu ke waktu. Mencari konten tertentu saat itu bukan perkara mudah, apalagi sampai dapat sesuatu yang benar benar relevan (benar benar di cari), sampai sampai ada orang yang mengibaratkan seperti menelusuri hutan belantara. Para pendiri Google susah memikirkannya saat itu, saat Google sendiri belum ada, apalagi tumbuh sangat besar seperti sekarang. Sebuah pemikiran yang menjadi terobosan paling penting dalam teknologi pencarian, dan nantinya akan menjadi cikal bakal kesuksesan Google.
Para pendiri Google, Larry Page dan Sergey Brin mengawali kerja sama mereka dari ketidakpuasan menggunakan layanan mesin pencari (search engine) yang ada pada saat itu. Melakukan pencarian pada masa itu sering kali membuahkan hasil yang tidak relevan, tidak seperti yang diinginkan. Ditambah lagi hasil pencarian biasanya muncul dalam waktu lama. Keduanya berkolaborasi dalam misi mengumpulkan/mengatur informasi yang ada di dunia. dan menyajikannya secara global. Sederhananya, mereka ingin memudahkan pengelolaan dan penyajian berbagai informasi di internet.
Dengan pemahaman bahwa halaman halaman web di internet saling berkaitan, Larry mencetuskan ide dengan memanfaatkan tautan (link) tersebut untuk memberi peringkat. Ini dilakukan untuk mendapatkan hasil pencarian terbaik. Ide tersebut yang membedakan Google dengan mesin pencari (search engine) sebelumnya seperti Yahoo!, Alta Vista, Dan Exicite. Sekarang teknik yang sama sudah banyak dipakai mesin mesin pencari lain, bahkan oleh pesaing Google sendiri termasuk Yahoo!.
Saat ini Google mengerahkan ribuan komputer untuk memproses pencarian diseluruh dunia. Tuntutan yang harus dipenuhi adalah mampu menyajikan hasil pencarian yang relevan, dalam waktu kurang dari setengah detik.
Daya tarik Google juga terletak pada tampilannya yang sederhana. Saat melakukan pencarian, pengguna merasa nyaman dengan halaman berwarna dasar putih tanpa dipenuhi berbagai macam menu. Hasil pencarian juga disajikan secara sistematis. Halaman yang paling sesuai muncul di urutan teratas, dan halaman halaman yang berasal dari situs web yang sama akan ditampilkan berurutan.
Larry + Sergey = Google
Larry (Lawrence) Page dan Sergey Brin adalah dua nama pendiri yang melahirkan Google, menggagas teknologinya dan mengembangkan menjadi satu kerajaan bisnis. Larry dan Serget masing masing berusia 24 dan 23 tahun saat pertama kali bertemu di Stanford University, California, Amerika Serikat, pada 1995.
Larry bergelar master ilmu komputer lulusan Universitas Michigan. dan bersiap masuk program doktoral di Stanford University. Dia adalah orang yang berpendirian kuat. Di Stanford lah Larry bertemu dengan Sergey. Lulusan Universitas Of Maryland yang juga mengambil program doktoral di Standford University di bidang komputer.
Sergey dikenal dengan kebiasaannya masuk ke ruang profesor tanpa mengetuk pintu. Rajeev Motwani, salah seorang penasihat akademik Sergey mengomentarinya sebagai anak kurang ajar, tetapi cerdas sekali. Sergey sangat tertarik dengan ilmu komputer, dengan spesialis penggalian data, yang mempelajari cara menghasilkan pola tumpukan informasi.
Saat Larry bertemu Sergey, keduanya bagai ditakdirkan untuk beradu cerdas. Mereka sering berdebat karena perbedaan pendapar hampir dalam segala hal. Maklum, mereka sama sama ngotot dan satu sama lain menilai lawannya sombong dan menjengkelkan. Namun sebenarnya mereka cocok, sama sama pintar dan merasa menemukan teman sebanding.Lalu pada akhirnya menikmati debat cerdas diantara mereka. Tidak heran kalau mereka kemudian menjadi dekat.
meski besar di AS, Sergey sebenarnya kelahiran Moscow, Rusia. Ayahnya Michael Brin, menutuskan menginggalkan Rusia karena tak tahan pada perlakuakn diskriminatif yang diterimanya hanya karena ia seorang Yahudi. Diskriminatif yang paling terasa adalah ketika Michael terpaksa melupakan mimpinya menjadi astronot karena tidak bisa masuk jurusan Fisika di kampus bergengsi Moscow State University. Pemerintah Rusia tidak mempercayai tenaga kaum Yahudi pada penelitian roket nuklir.
Michael pun terpaksa masuk jurusan Matematika, dan setelah lulus berkerja sebagai ekonomi di GOSPLAN, badan perencanaan ekonomi Uni Soviet yang membuat dan mengawasi rencana ekonomi tahunan dan lima tahunan. Ia juga berhasil meraih gelar doktor di jurusan yang sama. Ia beristrikan Eugenia Brin yang berkerja sebagai peneliti di Soviet Oil and Gas Institute.
Meski sempat mengenyam kehidupan dan karier yang mapan. Michael tetap ingin keluar dari Rusia. Alasannya sama seperti banyak imigram Yahudi lainnya, yaitu demi mewujudkan kehidupan baru di dunia yang bebas. Hingga akhirnya pada Mei 1979, Michael membawa istrinya, ibunya, dan anaknya Sergey yang masih berusia enam tahun keluar dari Rusia.
Kehidupan sebagai imigran terbilang suram di masa masa awal karena tidak ada kepastian pekerjaan dan tempat tinggal. Keluar dari Rusia, keluarga Brin mendarat di Wina, Austria, lalu pindah ke Paris, Perancis. Baru pada 25 Oktober 1979, mereka tiba di New York, AS
Berbekal USD 2000 Pinjaman dari komunitas Yahudi, mereka menuju Long Island dan menyewa rumah di kawasan sederhana di Maryland. Michael mengajar di University Of Maryland, dan hingga kini menyandang gelar profesor matematika di universitas tersebut. Eugenia, istrinya, menjabat sebagai ilmuwan riset di Goodard Space Flight Center milik NASA.
Latar belakang keluarga tekah mempengaruhi keilmuan dan semangat juang Sergey. Selain orang tuanya, kakek Sergey juga menyandang gelar doktor matematika. Tak heran kalau sergey kecil selalu tertarik pada permainan puzzle, peta, dan game matematika.
Latar belakang serupa juga dimiliki Larry Page. Ayahnya Carl Victor Page, adalah salah seorang peraih gelar Ph.D, pertama di bidang ilmu komputer di Michigan State University. Ia tutup usia pada tahun 1996.
Ibu Larry, Gloria Page, juga menekuni bidang yang sama. Gloria bergelar master ilmu komputer dan seoarang pengajar pemrograman. Bukan hal yang mengejutkan kalau Larry mudah tertarik pada komputer. Minatnya pada bidang ini tumbuh sejak dia berumur enam tahun.
Larry Page juga sama dengan Sergey juga memiliki latar belakang Yahudi. Ibunya dibesarkan di keluarga Yahudi di kota Gurin Arad dekat Laut Mati. Meski begitu Larry Page dibesarkan dengan campuran pola hidup ayahnya yang menjadikannya teknologi sebagi agama dan tidak mau di panggil Yahudi.
Kesamaan minat, pola pikir, latar belakang itulah yang membuat Larry Page dan Sergey Brin mudah akrab. Pada 1996, setelah setahun berteman, Sergey Brin bergabung dalam proyek ilmiah yang sedang dikerjakan Larry, sebuah mesin pencari (search engine) bernama BackRub. Tujuan dibuatnya adalah menciptakan mesin pencari yang benar benar relevan (hasil pencarian sesuai). Mereka berdua berkolaborasi, menghabiskan banyak waktu bersama untuk mewujudkan teknologi pencarian yang kemudian menjadi cikal bakal atau asal mula GOOGLE.
PageRank dan Pencarian GOOGLE
Dalam proyek yang dibuatnya. Larry mempunyai ide untuk memanfaatkan tautan (link) yang menuju ke web tersebut untuk membuat peringkat pada halaman website. Idenya adalah: Jika satu halaman web terhubung ke halaman lainnya, tautan (link) tersebut akan mempengaruh bobot halaman dalam peringkat Google, semakin banyak lnik dan semakin tinggi bobot suatu halaman web, makin tinggi juga peringkatnya, dan makin besar peluangnya muncul di urutan urutan atas hasil pencarian (Page One). Ide itulah yang menjadi dasar sebuah aturan alogritma penyusun peringkat halaman halaman web. Alogritma tersebut dinamai PageRank yang diambil dari nama penemu sekaligus pencetus Google, Larry Page.
Gambar di atas menunjukan sebuah ilustrasi yang menunjukan bagaimaa sederhananya sistem Page Rank. Jadi, halaman halaman web saling terkait, masing masing memiliki Page Rank.Situs kuning memiliki Page Rank tertinggi karena banyak tautan (link) yang mengarah kepadanya. Situs biru memiliki Page Rank yang lebih besar dibangingkan situs merah walaupun tautan (link) yang tertuju pada situs biru sedikit. Itu karena tautan (link) yang menuju situs biru memiliki bobot tautan yang lebih tinggi dari situs merah. Hal yang sama berlaku untuk Page Rank situs situs hijau, masing masing memiliki Page Rank yang besarnya ditentukan oleh jumlah dan botot tautan yang terhubung.
Setelah menganalisis bobot suatu halaman web, pertanyaan berikutnya adalah bagaimana menyajikan hasil pencarian yang sesuai dengan yang dicari pengguna Google? Setinggi tingginya bobot suatu halaman, jika isinya tidak sesuai dengan apa yang dicari, maka halaman tersebut bukanlah halaman yang diinginkan.
Sebagai jawabannya, Larry Page dan Sergey Brin menerapkan sistem ini pada Google yaitu dengan menganalisis halaman web dengan analisis kecocokan hiperteks (hyper text matching analysis). Ini dilakukan dengan mencocokan kata kunci yang ada dalam konten di halaman halaman web. Pencocokan dilakukan dengan menganalisis karakteristik semua huruf, subdivisi dan ketepatan posisi tiap huruf pada halaman web. Teknik ini juga menganalisis konten halaman halaman web lain yang terhubung ke halaman tersebut, untuk memastikan kecocokannya pada hasil pencarian.
Dengan begitu, selain menghasilkan halaman web yang berbobot (yang memang banyak dicari), pencarian pada Google juga akan menghasilkan halaman web yang sesuai (yang memang benar benar dicari. Dengan perpaduan kedua teknik Page Rank dan hypertext matching analysis, Larry Page dan Sergey Brin yakin mesin pencari (search engine) buatannya yaitu Google akan dapat menghasilkan hasil pencarian yang lebih baik, lebih relevan, lebih sesuai. dibanding kan mesin mesin peencari lainnya yang sudah lebih dulu ada.
Mesih mesin pencari sebelum Google biasanya memberi peringkat halaman web berdasarkan jumlah kemunculan kata kuncu dalam suatu halaman. Biasanya teknik ini dilakukan dengan hanya menganalisis tesk yang ada di meta tag halaman tersebut. Cara ini sangat sulit sekali menghasilkan hasil pencarian yang sesuai dan berkualitas karena rawan manipulasi. Contohnya para pembuat situs web bisa saja memanipulasi meta tag dengan menambahkan atau memperbanyak kata kunci semata agar halaman tersebut terindeks oleh mesin pencari.
Dalam perkembangannya, Google terus melakukan perubahan pada teknologi pencarian yang digunakan.Berdasarkan keterangan resminya, Google saat ini menggunakan lebih dari 200 parameter termasuk alogritma Page Rank, untuk menganalisis struktur link di web dan menentukan ranking sebuah halaman web. Sementara untuk sistem Page Rank sendiri, menurut Google, saat ini beroprasi dengan memperhitungkan lebih dari 500 juta variabel dan 2 miliar kata kunci di web.
Alogritma Page Rank menjadi hak paten Google, sejak 4 september 2001. Sebelum itu, hak paten Page Rank adalah milik Stanfird University, dengan mencantumkan nama pembatnya yaitu Larry Page sebagai penemunya. Google yang punya hak lisensi eksklusif terhadap paten tersebut kemudian menukarnya dengan 1.8 juta lembar saham ke Standford University. Pada 2005, Standford University menjual saham tersebut seharga USD 336 juta
Google Inc.
Larry Page dan Sergey Brin manamai proyek mesin pencarinya dengan nama sandi BackRub, karena teknologinya yang mengecek backlink untuk menemtukan tingkat kepentingan suatu web / situs. Backlink adalah semua link dari halaman web lain yang terhubung ke suatu situs. Setahun berkolaborasi dalam proyek BackRub, kemudian pada tahun 1997 Larry Page dan Sergey Brin memutuskan untuk mengganti nama masin pencarinya dari BackRub menjadi Google. Sebuah nama yang sebenarnya lahir karena salah mengeja kata "googol"yaitu istilah dalam matematika yang berarti angka yang sangat besar yaitu angka 1 yang diikuti angka nol, atau 10 pangkat 100: Nama tersebut mencerminkan misi mereka untuk mengelola informasi di web yang tak terkira banyaknya.
Google awalnya menumpang beroprasi pada server milik Standvord University dengan domain google.standvord.edu itu berlangsung selama lebih dari satu tahun, sampai akhirnya menyesaki bandwidth kampus karena Google makin sibuk melayani pencarian yang terus bertambah. Baru pada 15 September 1997 domain google.com didaftarkan.
Sadar bahwa Google produk jempolan (berkualitas), Larry dan Sergey lalu menawarkannya ke berbagai perusahaan dengan harga 1 juta USD. Hasilnya, mereka ditolak semua perusahaan. Tak satu pun peruhasaan yang tertarik karena tidak ada yang menganggapnya penting.
Salah satu perusahaan yang sempat mereka tawari Google adalah Yahoo!. Mereka menghubungi David Filo, teman mereka yang ikut mendirikan Yahoo!. Saat itu Filo sepakat bahwa teknologi yang dimiliki Google memang bagus, tetapi dia tidak bersedia membelinya dan menyarankan Larry dan Sergey untuk mendirikan perusahaan mesin pencari sendiri . "Nanti kalau perusahaannya sudah berdiri dan berkembang, baru kita bicarakan lagi." begitu kata Filo ketika itu.
Tanggapan lain yang tak kalah getir juga pernah dilontarkan seorang CEO sebuah situs portal. "Selama layanan kamu 80 persen sama baiknya dengan kompetitor, itu sudah cukup bagus. Pengguna tidak peduli pada layanan pencarian."
Ditolak habishabisan, Larry dan Sergey tidak tinggal diam. Menyadari hanya mereka yang memahamipentingnya teknologi pencarian, Larry dan Sergey pun bertekad mendirikan perusahaan sendiri.Bermodal tekad dan uang pinjaman , mereka cuti kuliah demi muwujudkan Google menjadi sebuah perusahaan. Orang tua mereka kecewa, putus sudah harapan menyaksikan anaknya menyandang gelar Ph.D
Setelah mengunpulkan uang dari sana sini, Larry dan Sergey kini mempunyai modal sekitar USD 1.1 juta. Dana tersebut termasuk cek sebesar USD 100.000 dari pendiri Sun Microsystems Andy Bechtolsheim, yang menginvestasikan uangnya pada sebuah perusahaan yang belum ada: Google Inc.
Larry dan Sergey membelanjakan modal untuk membeli sejumlah server website, dan menyewa garasi milik temannya Susan Wojcicki di 232 Santa Margarita, Menlo Park, California. Pada 4 September 1998 Google resmi menjadi sebuah perusahaan komersial, dan sudah boleh menyandang nama Google Incoporation (Google Inc). Pegawai pertama mereka adalah Craig Silvester, teman kuliah di Ilmu Komputer Standford, yang sama sama bergelar master dibidang komputer.